Bom kembali Hantui Amerika

Table of Contents
Bom kembali Hantui Amerika
Korban tewas ketiga dalam ledakan bom di Maraton Boston, Senin (15/4) waktu setempat, adalah warga China, kata konsulat China di New York. Korban juga seorang lulusan Universitas Boston, demikian menurut pernyataan Robert Brown, presiden universitas itu. Nama korban belum dirilis karena menunggu ijin keluarga.

Bom kembali Hantui Amerika Seorang pejabat di bagian hubungan media konsulat itu, yang tidak mau disebut jatidirinya, mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa seorang mahasiswa asal China terluka dan satu lagi tewas dalam ledakan tersebut. Pejabat itu mengatakan, sebuah gugus tugas dari konsulat telah berada di Boston untuk menyelidiki situasi dan membantu para kerabat korban.
Pernyataan dari Universitas Boston mengatakan, mahasiswa China itu pergi bertiga untuk menyaksikan lomba lari tersebut di dekat garis finis. Kini ia berada dalam kondisi stabil di Boston Medical Center. Sementara mahasiswa yang ketiga tidak terluka.
Pendeta Robert Hill, dekan Kapel Marsh Universtias Boston, mengunjungi mahasiswa pascasarjana yang terluka itu di rumah sakit. "Dia dikelilingi teman-temannya, dan keluarganya tak lagi akan ada bersamanya."
Bom di Maraton Boston terjadi pada sekitar pukul 15.00 waktu setempat di dekat garis finis di Boylston Street. Tiga orang tewas dan lebih dari 170 orang terluka dalam ledakan itu. Martin menonton lomba lari itu bersama ibu dan dua saudaranya. Ibu dan seorang saudaranya mengalami luka serius dalam peristwa itu. Ayahnya, William Campbell, telah mengidentifikasinya.Kekacauan terjadi saat bom meledak di arena maraton, Boston, Senin (15/4) waktu setempat. Para penonton menangis dan menenangkan satu sama lain.
"Darah dimana-mana, korban menangis saya melihat beberapa kehilangan kaki, mereka menangis,"seperti dikutip dari laporan The Boston Globe yang dilansir Reuters.
Dua ledakan terjadi sekitar 50 hingga 100 meter dari jarak pelari melewati garis finis saat waktu menunjukkan 4 jam dan 9 menit. Dua orang tewas akibat ledakan tersebut.
Panitia lomba maraton mengatakan, Sekitar 23.326 pelari yang mengawali balapan pada Senin, 17.584 tiba sebelum ledakan. Para pelari dialihkan sebelum panitia menghentikan lomba tersebut.Aparat penegak hukum di Boston, Massachusetts, Amerika Serikat, mengatakan, bom yang meledak di dekat garis finis Boston Marathon dibuat secara amatiran, ABC News melaporkan, Senin (15/4/2013).
Bom itu dibuat asal-asalan dan dimasukkan dalam tas atau ransel kemudian diletakkan saat lomba lari maraton berlangsung atau sesaat sebelumnya. Terkait hal itu, pihak berwenang meminta data dari penyedia layanan seluler.
Reuters yang mengutip sumber di aparat penegak hukum melaporkan, dua bom menggunakan bubuk mesiu sebagai bahan peledak. Bom itu juga diisi gotri dan berbagai potongan logam untuk memaksimalkan kerusakan.
Penyelidikan peristiwa ini dipimpin oleh Biro Investigasi Federal AS (FBI) dan melibatkan aparat penegak hukum kota Boston, Negara Bagian Massachusetts, dan federal.
Seperti diberitakan, tiga orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka akibat ledakan dua bom di Boston Marathon, Senin siang. Beberapa saat setelah menyisir area ledakan bom di Boston, Amerika Serikat, Senin (16/4), kepolisian setempat terlihat menangkap seseorang yang diduga sebagai tersangka.
Tersangka itu diborgol lalu dikelilingi polisi. Polisi menemukan orang tersebut setelah mencari dan menyisir di area Boston Common, sekitar satu mil dari Boston Marathon. Sayangnya hingga kini nasib orang itu belum diketahui.
Sebelumnya, dua ledakan bom terjadi di Boston, Massachusetts, Senin (15/4) waktu setempat. Ledakan beruntun terjadi di tengah kerumunan di garis finish dalam gelaran Boston Marathon. Ratusan orang lainnya terluka.
Pada saat kejadian, puluhan ribu orang tengah memadati jalan untuk menyaksikan ajang perlombaan maraton yang terkenal di dunia itu.
Pejabat berwenang di New York City mengatakan polisi meningkatkan keamanan di sekitar area di Manhattan, termasuk di dekat hotel-hotel mewah.

Posting Komentar